Kadang terasa waktu begitu cepat
Yang dimulai belum tamat
Kadang terasa itu akhir cerita
Kerna dalam diam, cuma itu yang aku minta
Seolah di situ, pengakhirannya.
Kadang terasa waktu begitu cepat
Yang dimulai belum tamat
Kadang terasa itu akhir cerita
Kerna dalam diam, cuma itu yang aku minta
Seolah di situ, pengakhirannya.
Kadang langkah pincang
Tapi hati senang
Kadang langkah jelas
Tapi hati terasa lebih berkelas
Sedang tuhan lebih tahu
Tahap mana letak duduknya hati itu
Kadang tanpa sedar, masih lagi berdoa untuk bahagia dia. Masih lagi berdoa untuk kedua keluarga. Masih lagi minta bahagia mereka.
Seolah yang kini tak pernah terjadi.
Tak sekelumit pun amarah, malah bila tuhan beri dia, seolah tuhan beri harapan. Cuma, dari awal sedar, harapan itu sementara. Jadi bila tuhan ambil pun, harus sedar. Semuanya sementara.
Semoga ini kekal. Rasa bahagia saat membahagiakan, rasa tenang saat melepaskan. Sebab aku juga manusia, bila bila pun boleh berubah.
Dan menjadi lebih buruk, itu ketakutanku. Karena sejak awal pun aku pendosa. Dan si pendosa ini, begitu tangguh memaksa diri untuk menjadi lebih baik.
Aku kagum dengan perjuangan dia.
Aku kagum dengan apa yang dia hadapi, tetap dia mampu untuk menjadi lebih baik.
Tuhan, aku selalu berharap aku mampu untuk menjadi lebih baik.
Aku selalu berharap aku mampu melangkah lebih jauh, walaupun sendiri.
Semoga tuhan selalu lindungi dia, semoga andai aku menjadi dia, aku tetap mampu tersenyum dan mensyukuri nikmatNya.
Maybe this is the last time, before I run again & take another step. Begin to walk on new journey. Maybe I can't even recall those faces next few years. But the memories remain in my heart.
I will make a move, and memories will be left in special place in my heart.
Aku sering lari.
Lari dari masa lalu.
Dan ini juga akan jadi masa lalu.
Bachelor of Biology (Applied Science) & Hons.
What if someone like you, but you don't have any feeling left?
What if sometimes you kinda pissed of because of the jokes/gossips?
What if someone try to protect you, but all you want is being independent?
Yes. People might say that being that kind of lady is ungrateful.
But little that you know, how my heart bleeds, how my past teach me to stop depend on anyone but Allah s.w.t, how my heart turn into pieces everytime I begin to trust again.
Except for Allah s.w.t discretion.
The door to my heart has closed. I can't even tell what kind of guy that I want when my friends ask me my guy type. I can't even tell the time I will open it back.
For now, what I feel is, I want to go far from here. Very far that my memories can't find me. I want to walk around the world and create new memories & experiences. And for that, only Allah s.w.t can show me the way.
May Allah ease.
Alhamdulillah
Alhamdulillah
Alhamdulillah
Even when during my turn, tetiba laptop blank ada virus, but everything is just great experience for me. Nervous more to when the laptop tetiba rosak bila aku sentuh 😂😂 lepas tu ketaq bak hang 😯
Anddd my problem is, I talk like bullet train. Too fast! Well maybe adrenaline rush, (tau tak adrenaline untuk orang berdarah O is much higher than other blood type? 😎) so I'm alwayss too excited over everything 😚
Finally, it was done. So, tomorrow my pregrad dinner. Final exam, and graduate! Will miss all my friends so much! ❤
Kejap je dah habis. Rasa macam baru mula. Kejap dah dewasa. Kejap dah bertahun semuanya berlalu. Kejap je. Rasa baru semalam balik rumah jawab paper biology SPM, and I lose my home and my family. But, it has been years. Tak sangka.
Teruskan melangkah & tersenyum ❤
Takut.
Aku takut dengan mereka.
Mereka yang membuat masa laluku begitu perih
Mereka yang tega melepasku hampir mati
Mereka yang membunuh rasa hatiku tanpa belas
Takut
Aku takut dengan mereka
Lalu aku melangkah pergi
Dan begitu takut untuk menoleh lagi
Seolah aku akan mati sekali lagi
Aku bebas begini
Sendiri dan bebas memilih jalan tanpa harapan selain tuhan
Melangkah tanpa rasa
Walau kadang sepi terasa
Aku mahu tenang
Bebas dari masa lalu
Bebas dari ketakutan yang dulu.
Waktu saja yang mampu buat aku punya rasa lagi
Waktu saja yang buat aku kembali
Mewarnai kamu di masa laluku.
Aku tidak marah
Aku tidak layak untuk merasa jerah
Aku cuma pergi
Melangkah
Menyepi
Mencari jalanku.
Sendiri.
Aku cuba sehabis baik
Perlahan-lahan menuntun hatiku kepada Dia.
Aku tak mampu jadi seperti yang dunia inginkan dalam sekelip mata.
Aku takut menjadi aku yang dulu.
Pecundang, kelam dalam perih dan amarahku.
Aku cuba sehabis baik
Melangkah setiap hari dengan iringkan hatiku padaNya
Tapi aku butuh waktu
Perlahan-lahan belajar mengenalNya
Mencintai kasih sayangNya
Mempercayai takdirNya.
Karena aku manusia biasa
Yang begitu tidak ampuh dengan dosa
Begitu sering aku lemas dengan rasa
Aku ingin jadi lebih baik
Seindah bidadari yang membahagiakan
Tapi aku juga butuh waktu
Dan itu tidak dapat aku paksakan
Dengan sekejap cuma.
Setiap kali.
Terasa cemburu hatiku
Bila melihat seorang ayah
Mendengar suara putrinya
Melihat matanya
Membahagiakannya
Selalu ada untuknya
Selalu memperdengarkan kerisauannya
Saat aku tak miliki semua itu.
Aku tak miliki tawa yang satu itu
Aku tak miliki kerisauan itu
Aku tak miliki keindahan itu.
Berkali-kali
Aku menidakkan rasa hati
Aku miliki tuhan
Aku miliki kasih Dia yang tidak dapat aku gambarkan indahnya
Tapi aku juga manusia
Kadang tersungkur
Begitu tamak dengan kehendakku.
Begitu tidak cukup dengan rasaku
Tuhan,
Maafkan aku.
Anugerah yang tidak berkurang itu
Justeru begitu banyak
Cuma kadang
Rasaku membunuh jiwa
Yang terasa perih ini.
Since now is hectic week. The whole week full with tests and quizzes 😂 all Assignments need to be submitted by this week plus our thesis & presentation slide. Omg 😓
But please stay calm because it's going to end soon! ❤
Here, something to ponder...
Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Allah berfirman:
“Aku menurut sangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya apabila dia mengingat-Ku. Jika dia mengingati-Ku dalam dirinya, maka Aku mengingatinya dalam diri-Ku. Jika dia mengingati-Ku dalam suatu kelompok, Aku mengingatinya dalam kelompok yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika dia mendekati-Ku satu jengkal, maka Aku mendekatinya satu hasta. Jika dia mendekati-Ku satu hasta, maka Aku mendekatinya satu lengan. Jika dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari”
Aku lihat satu cahaya
Dan aku kejar cahaya itu
Semakin jauh
Semakin samar
Dan akhirnya pintu itu tertutup
Tanpa sempat aku tiba ke penghujungnya
Tersungkur
Terlantung
Tanpa sadar aku jatuh
Jatuh di kelopak mawar yang harum baunya
Rupanya
Saat aku mengejar cahaya itu
Begitu debunga mekar dan aku tidak tahu
Begitu harum baunya dan tidak aku peduli
Saat cahaya itu hilang
Deriaku mencium harum bunganya
Deriaku merasa lembut kelopaknya
Dan aku kembali belajar mencintai suatu yang baru
Yang ada tapi tidak terlihat
Yang indah tapi tidak jelas
Karena cuma aku yang mampu memilih
Bahagia mana yang membahagiakan.
Bismillah. "If one door happiness closes, the second one will be opened by Allah. But we can't see the opened door because because we keep crying infront of the closed one". Doors may close, but there are always, other, unlimited number of doors – new opportunities. The world is full of opportunities, if we could only see them.
Assalamualaikum.
السحر.
I've been fight with it for years since I was 16. First time treat it at my 17 years old. It was hard. Sampai rasa macam nak mati, ambil lah jasad ini. Aku tak mahu. Gitu. Cakap la ubat macam mana, jumpa ustaz sana sini, mandi ais, mandi limau, dan lelain, and lastly rotan. Idk what kind of kayu the ustaz used, kalau ikut dia rotan sikit je, but it hurts A LOT dan 2 minggu jugak la tidur menyiarap. That was last treatment until I think I had enough. I'm so tired with it.
Long story short, it was السحر that been sent for my family. And ustazah said, I'm the shield, so whatever 'thing' that been sent to our family, I'm the one need to face it first. At that time, I was 17 years old. Masya Allah, I feel like dying.
Lepas last treatment yang buat aku taknak lagi buat rawatan sihir (rawatan islam) aku beli buku rawatan sihir. I bought lots of books about السحر because I want to get to know about it, how to treat it, how to avoid it etc.
Subhanallah. I can't tell you how sampai hati orang yang buat semua ni. Until now, dia masih lagi tak lepaskan kami, dan aku masih lagi 'berperang'. Everytime I feel like macam ada benda tak kena, I will ask if my mom okay or not. Sebab bila tak sihat, my mom akan sakit juga.
After I read the books, cara rawat sihir terbaik adalah diri sendiri. Ustaz/ustazah cuma 20-30% saja yang membantu. But if we, ourselves don't want to fight with it, nothing will happen. Kita akan tetap sakit dan sakit.
First, selalu dengar Ruqyah & other surah. Kalau tak sihat pasang sampai tertidur. Hehari dengar lagi bagus. It will make us calm too.
Then, solat awal waktu. Jangan tinggal solat. Sebab solat tu la yang lindung hati kita dari jadi lemah. Roh kita supaya kuat dan tak mudah tunduk dengan syaitan & jin.
Selalu buat air yassin, niat untuk rawat penyakit dan apa-apa lagi niat yang baik. In syaa Allah, Yang maha berkuasa tu kan Allah?
Ayatul kursi. Selalu baca, jadikan amalan bila-bila masa pun. Especially Lepas solat & setiap kali keluar rumah.
Mengaji. At least once a day. Sebab I read somewhere, suara-suara kita,bila baca Qur'an akan jadi pengubat untuk diri kita. Masya Allah, how lovely it is?
Bila buat semua ni, percaya Allah s.w.t tu lebih besar dari segalanya. Minta Allah lindung. Minta Allah jauhkan. Memang rasa macam, mudah, minta je.
Dekatkan diri dengan Dia. Selalu lah bercakap, meminta, ingat. Sebab bila kita 'hilang' sikit, syaitan & jin tu lebih mudah nak ganggu.
I think, it has been 4 years since last time I did rawatan islam. Lama-lama Masya Allah penat. Sebab setiap kali rawat memang letih dia tuhan yang tahu. Macam we're fight with ourselves.
Ada ustaz/ustazah tanya, nak hantar semula/ tidak sihir ni. As for us, we didn't do the same. Sebab kami rasa sakitnya, perihnya. Dan kalau pulang semula, sama je antara kami dan dia. Biarlah Allah s.w.t yang menghakimi.
This is part of my life. One of the reason why I'm so secretive about my life. I'm fighting. So hard. Kadang rasa nak mengalah, tapi entah dari mana, tuhan kirimkan kekuatan, untuk masih bertahan. At least, everyday when I woke up, I will thank to Allah, let me know Him better and for every next day I fight, I know Allah s.w.t will give His reward. Just be patient.
May Allah bless ❤
All this while, I'm asking Allah s.w.t about forgetting my past. So that I can forget how hard it is struggling with an ache heart. I want to forget people whom hurts me so that I can feel free & happy. I want to be free from my old life, from anger & revenge. I want to create the new me and amazingly, I think Allah s.w.t accept the do'as.
Couple weeks ago, there are so many fb posts about "do you remember your form 5 friends/next to you/etc.." and I try to remember. I can't even recall the moments. I can't remember their faces. I can't even remember their name. Mungkin yang rapat tu, yes. Masih kenal. But amazingly, I can't even remember my classmates. (Which means there will be no high school class gathering for me💁)
And I don't even want to dig the past. Let it fly, far away from me. Because I want to be new. For every last day I can count.
Aku menjauh
Namun Dia tak pernah pergi
Menuntunku kembali padanya
Dengan lemah lembut memimpinku dengan kuasanya
Membuka mata hatiku
Menerima keesaannya
Dia menerimaku
Saat aku hancur lebur tanpa rasa
Dia menggamitku
Saat aku terjelepok tanpa suara
Dia menenangkanku
Saat aku merasa lelah tak mampu membuka mata
Dia bersamaku
Saat aku berhenti mencintainya
Dan perlahan-lahan Dia membawaku
Mengenali keagungannya
Mencintai keredhaannya
Mengharapkan kelembutannya
Dia menerimaku
Saat aku memang tak punya apa
Saat aku rapuh
Saat aku hancur
Sampai aku tak mampu menjauh lagi
Kerna tak pernah aku temukan tenangnya selain saat hatiku berbicara kepadanya
Walau cinta dalam hatiku begitu rapuh dan lemah rasanya
Tetap Dia menerimaku tanpa buatku rasa kurang atas kasih sayangnya.